Saturday, August 29, 2015

Setelah 350 Tahun, Rahasia Ayunan Pendulum Akhirnya Terungkap!

Pendulum jam berayun pada arah berlawanan satu sama lain dengan tetap. Pertanyaannya, mengapa pendulum bisa seperti itu? Ternyata jawabannya adalah, suara detak dari pendulum itu yang membuat ayunan pendulum jadi sinkron.

Jawaban atas pertanyaan itu sebetulnya menjadi misteri selama 350 tahun. Bermula pada 1665, ahli fisika dari Belanda, Christiaan Huygens, penemu jam pendulum, sedang berbaring di ranjang dalam kondisi kurang enak badan sambil memperhatikan dua jam yang tergantung di dinding.

Seperti diceritakan kembali oleh Henrique Oliveira, seorang ahli matematika dari Universitas Lisbon dan penulis studi terbaru mengenai pendulum itu, kepada Live Science, Huygens mendapati suatu keanehan.

Tak soal bagaimana pendulum pada jam itu mulai berayun, dalam setengah jam kedua pendulum akan berayun pada arah berlawanan satu sama lain.

Penyebab efek, yang disebut Huygens dengan istilah �jenis simpati yang aneh�, menjadi misteri berabad-abad. Barulah sekarang para ilmuwan menemukan jawabannya.

Seperti yang dilansir Live Science, Oliveira dan koleganya meneliti sepasang pendulum jam yang tergantung dari tiang yang sama. Mereka menemukan bahwa jam itu dalam saling mempengaruhi satu sama lain melalui tenaga kecil yang keluar dari tiang penopang.

�Tapi belum pernah ada yang mengetes ide jam yang tergantung pada dinding yang sama,� kata Oliveira kepada Live Science. Hasil penelitian itu dimuat di jurnal Scientific Reports.

Oliveira dan Luis Melo, ahli fisika dari Universitas Lisbon, memutuskan untuk menganalisa bagaimana dua pendulum berinteraksi satu sama lain pada sebuah dinding yang tetap, ketimbang menyelidiki bagaimana pendulum berinteraksi di tiang yang bisa bergerak.

Mereka menghitung, saat pendulum bergerak maju mundur, suara detak bisa merambat lewat dinding dari jam ke jam. Detak ini dapat mengintervensi ayunan pendulum, membuat ayunan pendulum jadi sinkron.

Para peneliti itu mengetes ide mereka dengan eksperimen yang melibatkan dua pendulum yang tergantung pada sebuah rel aluminium di sebuah dinding. Hasilnya, perubahan kecepatan pada ayunan pendulum bertepatan dengan siklus suara detak.

Mereka berencana mengembangkan model penelitian ini untuk menjelaskan perilaku jenis oscillator lain, seperti oscillator elektronik yang digunakan untuk mensinkronkan aktivitas mikrocip.

No comments:

Post a Comment