Situs jejaring sosial tetap menjadi magnet di Indonesia karena besarnya potensi pasar dan menjadi daya tarik, khususnya bagi kawula muda. Lihatlah betapa besarnya pengguna Facebook dan Twitter di Indonesia dan menduduki peringkat tinggi di dunia.
Tak mau ketinggalan dengan 2 situs media besar tersebut, pengembang Indonesia juga membuat situs sejenis, antara lain Pulsk. Beberapa bulan setelah ajang SparxUp, situs web jejaring sosial tersebut berhasil menggaet ratusan ribu pengguna.
Hingga Februari 2013, layanan asli buatan Indonesia ini telah berhasil mendapatkan tak kurang dari 125.000 pengguna tetap. Dalam satu bulan ada lebih dari 5 juta pengunjung dengan 50 juta halaman yang diakses. Sedangkan, rata-rata, dalam satu hari ada 3.000 konten yang diunggah dan 6.000 �Wow� disematkan.
Pulsk adalah sebuah situs web yang mengizinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan pengguna lain dengan cara membagi foto, video, dan artikel.
Karena menyasar segmen anak muda, Pulsk menawarkan konsep majalah dinding virtual. Para Pulsker (sebutan bagi pengguna Pulsk) bisa mengunggah sendiri konten-konten terbaik mereka.
Hal yang menarik adalah Pulsker lain bisa menyematkan �wow� apabila menyukai konten tertentu. �Wow� sendiri adalah perwujudan dari apresiasi Pulsker terhadap sebuah konten yang mereka anggap menarik dan bermanfaat.
Secara otomatis konten yang mendapatkan semakin banyak �wow� akan berada di halaman �Paling Wow�, sekaligus merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemilik konten.
Ide Pulsk sendiri dicetuskan oleh Rendy Bryanzah, yang dikenal sebagai orang di balik pengembangan forum Kaskus. Saat bekerja di perusahaan tersebut, Rendy menjabat sebagai Leader Developer Kaskus.
Berawal dari riset kecil-kecilan yang dilakukannya bersama beberapa teman, Rendy menemukan fakta menarik ternyata situs-situs jejaring sosial sebagian besar diramaikan oleh pengguna dengan rentang usia muda, yakni dibawah 24 tahun.
Berangkat dari pemikiran sederhana tersebut, Rendy pun mulai merancang Pulsk diwaktu senggangnya. Rendy dibantu oleh Irwan Fahmy di sisi produk dan strategi, Riswan Rais dan Ardian Trimurti di lini desain.
Hasilnya pun ternyata luar biasa. Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, popularitas Pulsk meningkat drastis. Rendy pun memutuskan untuk lebih serius di Pulsk dan meninggalkan Kaskus pada November 2012.
No comments:
Post a Comment